Translator Gw.....

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Blog Archive

Hal terindah...... by : Vino

Senin, 13 September 2010


Krriiinngg ..
Krriiinngg ..
Kulihat jam menunjukkan pukul 7 pagi. Akupun terbangun dari tidurku. “Huuahh, udh terlambat ini. Mama mana sih gak bangunin gue tidur. Huhuhu kemana sih semua orang di rumah ini? Pada gak peduli apa sama gue?” kataku mengomel dalam hati. Akupun buru-buru ke kamar mandi mau mandi. Ketika aku mau masuk kamar mandi, “Aaahhh ttiidddakk Tata tutup kek pintu kalau mau mandi.”
“Yah maaf kak, Tata lupa. Lagian kakak juga salah kenapa gak ketok pintu dulu mau masuk.”
“Aahhh, ya udah lah. Buruan deh loe keluar.”
“Iya bawel. Sabar dunk!!!”
Akupun selesai mandi. Kulihat papa, mama, dan adikku udah ngumpul di meja makan, akupun ngomel sendiri, “Huhuhuhu tega kalian sama aku. Aku gak di bangunin tidur. Aku kan jadi telat.”
“Telat? Maksud kamu apa kak?” Tanya mama padaku.
“Iya mama. Sekarang udah jam berapa ini!!” kataku kemudian.
“Sheren sayang, ini masih jam 6.20. pasti tadi kamu salah lihat jam.” kata papa dengan lembut. “Hehehehe emang ya mama? Jadi malu Sheren.” Kataku dengan malu.”
Kamipun telah selesai makan. Papa, aku dan Tata segera bergegas pergi dari rumah.

Sesampainya aku disekolah, akupun disambut sahabatku, Riko dan Niken. Kami memang selalu bersama kalau kemana-mana. Kelompok pun kami gak mau dipisah. Cuma beberapa hari ini aku melihat sikap Riko aneh kepadaku. Gak tau kenapa, sekarang dia jadi jarang mau anterin aku pulang sekolah kayak dulu. Hhuuufftthh ya sudahlah. Mungkin dia lagi suka sama cewek, jadi males deh anterin aku. Kamipun masuk ke kelas. Bel pun berbunyi tanda masuk kelas. Pelajaran pertama pun dimulai.
“Good morning students.” Bu Kirana pun menyapa kami.
“Morning miss.” Jawab kami serentak.
“How are you?” Kata bu Kirana lagi.
I’m Fine. Thank you.” Sapa kami kemudian.
Kelas pun seketika hening. Anak-anak takut mengeluarkan suara sedikit pun karena Bu Kirana terkenal dengan sebutan guru killer.
“Kumpulkan pe-er kalian sekarang” Kata Bu Kirana memulai pelajaran.
Anak-anak pun buru-buru kedepan mengumpulkan pe-er mereka. Sementara aku panik mencari pe-er ku. “Aduuhh, mati gue. Dimana sih tuh buku gue letakin. Seinget gue tuh buku gue bawa deh.oh My God apa ketinggalan di meja belajar gue? Mampus gue. Siap-siap aja gue mati.” Kataku dalam hati. Rio yang melihat aku mengerti kalau aku gak memebawa pe-er ku. Dia pun gak ngumpulin pe-ernya. “Riko, kenapa loe gak ngumpulin tugas loe?” Tanya Niken. “Gue gak bawa.” Kata Riko dengan santai dan berbohong pastinya. “Riko udah kumpulin aja. Gue gak papa kok. Lagian itu salah gue,gue lupa bawa pe-er gue.” Kataku berbisik kepada Riko. “Ssstttt, udah loe diem aja Sheren. Gue kan sahabat loe jadi harus saling membantu.” Kata Riko yang seketika itu juga Bu Karina memanggil kami berdua, “Sheren, Riko mana pe-er kalian?”
“Hmmm, pe-er saya ketinggalan bu” Kataku dengan takut.
“Ketinggalan? Kok bisa? Besok-besok kalau Ibu suruh kamu tinggalin sepatu kamu dirumah bisa gak?” Kata Bu Karin kepadaku.
“Kamu Riko kenapa gak bawa tugas ?” kata Bu Karina pada Riko.
“Saya ketingalan juga bu” Kata Riko.
“Kalau begitu silahkan kalian berdua keluar dan hormat bendera.” Kata Bu Karina .
Kamipun meninggalkan kelas. Aku malu sekali saat itu. Tapi Riko membuatku merasa nyaman walaupun aku diberi hukuman yang kayak gitu. “Sheren, loe gak usah takut yah, gue akan selalu ngejaga loe.” Kata Riko kepadaku.
“Maksud loe apa Riko?” Kataku gak ngerti apa maksud Riko ngomong kayak gitu.
“Hhmm, sebenarnya gue sayang sama loe lebih dari sahabat Sheren. Niken udah tau semuanya. Dia udah tau lama kalau gue sayang sama loe.”
“Terus kenapa Niken gak pernah bilang ke gue?” Kataku tak percaya mendengar semua perkataan Riko. “Karena gue pengen cari waktu yang tepat buat ungkapin semuanya ke loe. Gue udah janji sama Niken kalau gue bakal kasih tau ke loe semuanya.” Kata Riko.
Riko berhenti ngomong. Seketika hening semua. Kami diam seribu bahasa. Riko pun berkata lagi dengan sekenceng-kencengnya, “Sheren loe mau gak jadi cewek gue?”  
Aku diam bingung mau jawab apa, lalu aku menjawab dengan sekuat0kuatnya, “ya gue mau Riko jadi cewek loe.”
Tanpa aku sadari, murid-murid satu sekolahan dari tadi ngelihatin kami. Aku malu, malu banget. Tapi, gak papa lah malu bareng-bareng ini. Hehehe.. tepuk tangan pun terdengar dari satu sekolah. Aku melihat Bu Karina dan Niken di dekat kami. “Lah kok Ibu diluar sama Niken?” Kataku curiga. “Sebenarnya pe-er kamu dan Riko udah dikumpulin sama Niken tadi. Terus dia cerita sama Ibu semuanya. Ya udah Ibu pun ketawa sama anak-anak lain tadi. Hehehehe. Maafin Ibu yah?”
“Gak papa kok Bu.”
“Maafin gue juga ya Sheren.” Kata Niken.
“Iya-iya gue maafin.” Kataku dengan senyum indah.

Hari itu pun adalah hari yang menyenangkan bagiku dan Riko. Dan hari yang gak akan aku lupakan selama-lamanya.







THE END
                       

By : Retty ‘Vino’
X.2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

<><><><><><><><><>